Sabtu, 09 Juli 2011

Tragedi Lucu Penggerebekan Pengajian PKS



Posted on June 9, 2011 in Berita Pilihan, HeadLines, News | by admin
Suaranews – Mencuatnya kasus isu NII (Negara Islam Indonesia) dan pengusung Ideologi Khilafah, membuat masyarakat phobia dengan berbagai pengajian Islam. Hal inilah yang menjadikan beberapa masyarakat semakin waspadah terhadap orang-orang yang melakukan pengajian Islam.

Namun terdapat peristiwa yang menggelikan terjadi di Mojokerto beberapa waktu lalu. Sebagaimana biasanya, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang mewajibkan kadernya untuk membuat pengajian pekanan bergantian dirumah setiap kader, dengan membahas keimanan, dunia islam dan rencana program kerja kegiatan PKS dimasing-masing daerah, kecamatan hingga desa. Hingga harus dicurigai sebagai pengajian NII.

Ketika pengajian sedang masuk tilawah Al Quran (pembacaan Al Quran) beberapa warga langsung berdatangan dengan membawa TNI, Polri dan SatPol PP. Beberapa orang terlihat sedikit emosi ketika berdialog dengan salah satu ustad PKS yang tengah mencoba menenangkan massa dengan sabar. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, beberapa Polisi dan TNI mencoba untuk meredahkan ketegangan tersebut.

Disinilah peristiwa yang sedikit membuat kita tersnyum.

Ketika seorang anggota Polisi mencoba untuk melerai massa yang sedang emosi, tiba-tiba “Loh… Sampeyan ada disini mas?” kata anggota polisi tersebut sedikit kaget. Tidak disangka, anggota polisi tersebut mengenal ustad PKS tersebut, karena mereka teman bermain saat masih kecil.

Tetapi yang tidak kalah lucunya beberapa anggota TNI kaget “LOH… Senpai ada disini?” ucap salah satu anggota TNI. Ternyata tidak disangka Ustad PKS tersebut adalah senior yang mengajar Karate para TNI.

Anehnya, beberapa anggota SatPol PP malah lari. Karena para anggota SatPol PP tidak tahu bahwa pengajian yang akan digerebeknya ternyata diisi oleh ustad PKS yang juga salah satu anggota dewan di Mojokerto.

Setelah emosi para warga sudah mulai meredah, ustad PKS yang juga salah satu anggota dewan tersebut memberikan informasi mengenai pengajian wajib yang harus diikuti oleh setiap kader PKS untuk menambah keilmuan agama dan mendapatkan berbagai informasi-informasi, baik keputusan partai dan kegiatan partai.

Terlihat beberapa warga malu, karena ternyata pengajian yang mereka kira pengajian NII malah diisi langsung oleh anggota dewan, bahkan mereka ada yang kagum karena ada anggota dewan yang langsung ”turun-gunung” mengisi pengajian dirumah salah seorang kader partainya. Usut punya usut… ternyata orang-orang yang membuat isu pengajian tersebut adalah pengajian NII lantaran dari beberapa orang yang sakit hati terhadap salah satu kader PKS yang rumahnya ditempati untuk pengajian tersebut. Dan salah satunya juga adalah anggota Satpol PP yang ikut melarikan diri bersama teman-temannya yang lain. Salah satu warga berkata ”lanek saget, warga nggeh diajak ngaji bareng Ustad. Nggeh jarang-jarang teng mriki wonten anggota dewan seng marani. Opomaneh maringi ceramah agama, jarang teng mriki! ” (Kalau bisa, warga juga diajak ngaji bersama ustad. Yah jarang-jarang disini ada anggota dewan yang datangi. Apalagi memberikan ceramah agama, jarang disini).

Ustad PKS tersebut langsung merespon dengan baik usulan warga, dengan siap untuk mengadakan pengajian bersama warga.

(suaranews)

TAGS: anggota dewan di Mojokerto, anggota polisi, anggota SatPol PP malah lari, berbagai pengajian Islam, dicurigai sebagai pengajian NII, masyarakat phobia, masyarakat semakin waspadah, Mencuatnya kasus isu NII, mengajar Karate para TNI, Mojokerto, Negara Islam Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, pengajian pekanan, pengajian wajib, pengusung Ideologi Khilafah, PKS, Polri dan SatPol PP, program kerja kegiatan PKS, tilawah Al Quran, TNI, TNI kaget, ustad PKS

Read more: http://suaranews.com/tragedi-lucu-penggerebekan-pengajian-pks#ixzz1RNVmWB8P
Selengkapnya...

Jumat, 08 Juli 2011

Bunda Kaci, dari Aktivis Kristen Menjadi Aktivis Muslim



Kesadararan Kaci Starbuck tentang ajaran Kristen bermula ketika dibaptis di sebuah Gereja Baptis. Dari Sekolah Minggu, Kaci tahu doktrin agamanya mengajarkan bahwa "jika seseorang tidak dibaptis, maka ia akan masuk neraka." Tapi kesediaan Kaci dibaptis bukan karena takut masuk neraka, tapi karena ia ingin membahagiakan banyak orang, terutama ibunya yang mendorong Kaci agar mau dibaptis.

Sejak taman kanak-kanak hingga remaja, Kaci sudah aktif dalam berbagai kegiatan gereja, mulai dari ikut paduan suara gereja, perkemahan tahunan remaja gereja dan kegiatan lainnya. Kaci tumbuh sebagai anak yang memegang teguh ajaran agamanya, hingga kedua orang tuanya bercerai dan mengubah pandangannya pada agama, khususnya agama Kristen yang dianutnya.

Selama ini, Kaci melihat orang tuanya sebagai pasangan yang sempurna. Ayahnya salah seorang petinggi gereja, ibunya juga membina anak-anak muda gereja. Ketika orang tuanya bercerai, ibunya pergi dan Kaci tinggal bersama ayah dan dua saudara lelakinya. Tapi, tiga tahun setelah perceraian, Kaci dan dua saudara lelakinya pindah ke rumah ibunya. Ketika itu, Kaci menyaksikan ibunya tidak lagi pergi ke gereja dan itu mempengaruhi dua saudara lelaki Kaci yang akhirnya beranggapan bahwa pergi ke gereja tidak lagi penting. Sementara Kaci, lebih senang menikmati masa remajanya di bangku sekolah menengah pertama, bertemu dengan dengan banyak teman baru.

Kaci mulai bingung dengan ajaran Kristen ketika ia bertemu dengan seorang teman sekolahnya yang menganut Kristen dari aliran yang berbeda. Temannya itu mengundang Kaci datang ke rumah bertemu keluarganya, dan mengunjungi gerejanya. Kaci memenuhi undangan itu. Ia jadi akrab dengan keluarga sahabatnya itu, bahkan sering mengunjungi gereka mereka di akhir pekan.

Keluarga itu adalah penganut Kristen sekte "Perjanjian Baru". Penganut Kristen sekte ini tidak menggunakan alat musik dalam misa-misa gereja, tapi hanya menggunakan vokal dalam menyanyikan lagu-lagu gereja. Tidak ada pendeta khusus, tapi para sesepuh komunitas itu yang memberikan khutbah setiap minggu di gereja. Perempuan dilarang bicara di gereja, tidak ada perayaan natal, paskah dan hari besar Kristen lainnya, anggur dan roti komune diberikan setiap misa Minggu dan pembaptisan sangat penting bagi penganut sekte ini. Meski Kaci sudah pernah dibaptis, sekte ini tidak mengakui Kaci sebagai penganut "Kristen" jika belum dibaptis dengan cara mereka.

Karena bingung, Kaci mendiskusikan keyakinan sekte tersebut pada ibunya. Kaci merasa ia tidak perlu dibaptis lagi. Ia akhirnya meninggalkan gereja itu, ketika ia masuk kuliah. Saat itu Kaci memutuskan untuk tidak terikat pada gereja tertentu. Ia hanya sesekali pergi ke gereja untuk mendengarkan khutbah yang menurutnya penting.

Di tahun kedua kuliahnya, Kaci bergabung dengan Gereja Wake Forest sebagai penyanyi untuk mencari uang, bukan karena mengikuti aliran gereja itu. Di tahun kedua kuliahnya itu pula, Kaci bertemu dengan seorang muslim yang tinggal satu asrama dengannya.

Belajar Islam Kesana Kemari

Lewat teman muslimnya itu, Kaci sering berdiskusi tentang apa saja. Hingga suatu sore, Kaci menanyakan pada temannya yang muslim itu sebuah pertanyaan filosofis tentang keimanan dan agama. Dari penjelasan sahabatnya itu tentang Islam, Kaci jadi bertanya pada dirinya tentang agama yang dianutnya. Tapi sayang, setelah lama berkomunikasi, Kaci merasa sahabat muslimnya itu tidak lagi menjawab rasa ingin tahu dan memenuhi kebutuhan spiritual yang diinginkan Kaci.

Pada musim panas, Kaci bekerja di sebuah toko buku dan di sanalah ia banyak menemukan buku-buku tentang Islam. Ia bertemu lagi dengan seorang muslim lain di kampusnya, dan Kaci mulai melontarkan banyak pertanyaan padanya tentang Islam. Temannya itu selalu mengarahkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Kaci pada Al-Quran yang membuat Kaci, mau tak mau membaca isi Quran. Selama satu tahun itu, Kaci dua kali berkunjung ke masjid lokal untuk mencari tahu lebih banyak tentang Islam, dan di sana Kaci merasakan kehidupan komunitas yang akrab.

"Setelah banyak membaca tentang Islam, saya jadi lebih sensitif jika mendengar pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan Muslim. Ketika mengambil kursus pengenalan tentang Islam, saya frustasi mendengar komentar seorang profesor tentang Islam yang saya tahu tidak benar, tapi saya tidak bisa mendebatnya," kata Kaci.

Di sela-sela kuliahnya, Kaci juga aktif dalam organisasi Islam Awareness di kampusnya. Ia bahkan menjadi orang Kristen dan perempuan satu-satunya yang aktif dalam organisasi itu. Kaci tak peduli dengan pandangan orang tentang aktivitasnya itu. Bergaul dengan muslim dan banyak membaca buku tentang Islam, membuat Kaci tidak lagi mengkonsumsi daging babi, tidak minum minuman beralkohol, dan mulai ikut berpuasa di bulan Ramadan. Perubahan ekstrim dilakukannya, ketika ia memutuskan untuk menutup rambutnya, meski bukan berjilbab.

"Sekali lagi, saya merasakan sebuah keindahan dan saya berpikir bahwa hanya suami saya yang boleh melihat rambut saya. Selama ini, saya tidak tahu menahu soal kewajiban jilbab dalam Islam, karena banyak muslimah di masjid yang saya kunjungi tidak mengenakan jilbab," ujar Kaci.

Untuk mencari tahu lebih banyak tentang Islam, Kaci bergabung dengan sebuah komunitas di sebuah situs Islam. Ia lalu bertemu dan berkorespondensi dengan seorang muslim yang juga tinggal di AS. Pada bulan Juli 1996, Kaci menelpon sahabatnya itu, ia menanyakan banyak hal tentang Islam dan Muslim dan mendapatkan jawaban yang masuk akal dan memuaskan. Keeseokan harinya, Kaci langsung datang ke masjid di kawasan Wake Forest, ditemani dua orang temannya, yang satu muslim dan satunya lagi non-Muslim. Tapi Kaci tidak menceritakan maksudnya datang ke masjid untuk apa.

Di masjid, Kaci mengatakan ingin bertemu imam masjid setelah memimpin salat dan memberikan ceramah. Ketika imam masjid datang padanyanya, Kaci bertanya apa yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang muslim. Sang imam menjawab, pengetahuan dasar tentang Islam dan bersyahadat. Kaci lalu mengatakan bahwa ia sudah mempelajari Islam selama setahun dan sekarang ia siap menjadi seorang muslim.

Dan hari itu, tanggal 12 Juli 1996, Kaci mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi menjadi seorang muslimah. Setelah masuk Islam, Kaci sempat menemui kendala di tempat kerjanya karena ia mengenakan jilbab. Namun Kaci tetap mempertahankan jilbabnya. Di kampus, Kaci justru menjadi pemimpin organisasi Islam dimana ia dulu aktif di dalamnya. Dan ia dikenal dengan panggilan "Bunda Kaci."

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/dakwah-mancanegara/bunda-kaci-dari-aktivis-kristen-menjadi-aktivis-muslim.htm
Selengkapnya...

Kamis, 07 Juli 2011

AL- IMAN

TUJUAN
 Peserta memahami hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan
 Peserta memahami hakekat iman
 Peserta mengetahui cara-cara mengimani Rukun Iman dengan benar sehingga termotivasi untuk melakukanNya.

METODE PENDEKATAN
 Games
 Ceramah dan diskusi



RINCIAN BAHASAN
Pendahuluan
Konsep-konsep tentang Iman, Islam dan Ihsan mungkin sudah pernah kita pelajari. Namun ternyata gambaran yang kita miliki selama ini belum cukup valid (shohih) dan integral (syamiil), karena kita melihat Iman, Islam dan Ihsan secara sektoral dan terpisah satu sama lain. Padahal ketiga konsep tersebut adalah merupakan satu bangunan yang dapat disebut sebagai RUMAH KITA, yang secara global terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. RUKUN IMAN, yang berfungsi sebagai lapisan fondasinya.
2. RUKUN ISLAM, yang berfungsi sebagai tiang penyangganya.
3. IHSAN, yang berfungsi sebagai atapnya.
Artinya: tegaknya Islam pada diri seseorang tergantung pada kualitas pondasinya dan daya tahan Islam pada diri seseorang tergantung pada kualitas atapnya. Jadi satu sama lain saling membantu, menguatkan dan memelihara.

Hakikat Iman
Pengertian Iman menurut ahlussunah : Iman terdiri dari tiga unsur, yaitu pembenaran dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Jadi, Iman adalah keyakinan dan sekaligus juga amal [49:15].

Rukun Iman
Rukun Iman merupakan basis konsepsional atau landasan idiil yang mendasari pemikiran, ucapan dan tindakan seorang muslim. Artinya: seorang muslim yang beriman maka pemikiran, ucapan dan tindakannya tidak akan bertentangan dengan keimanannya kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Taqdir dan Kiamat. Orang yang beriman haruslah beriman kepada enam Rukun iman (2:285, 4:136) dan Hadits Ketika Nabi ditanya Malaikat Jibril tentang iman, maka jawab Nabi. ”Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada kitab-kitabNya, kepada Utusan-utusanNya, kepada Hari Kiamat dan hendaklah engkau beriman kepada Qodar yang baik dan yang buruk" (HR Muslim), barangsiapa yang mengingkari salah satunya maka ia telah mengingkari seluruh Rukun Iman.
1. Iman kepada Allah SWT . Konsekuensinya : mencintai Allah SWT [2:165]. Tanda-tandanya: lihat QS 8:2. Akibatnya: ikh1ash dalam menjalankan perintah-perintahNya.
2. Iman kepada Malaikat [50:16-18]. Konsekuensinya: tidak mungkin Seorang mu'min berbuat ma'siat karena selalu ditongkrongi Malaikat.
3. Iman kepada Kitab-Kitab [2:2, 20:1-3] Konsekuensinya: menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul [33:40]. Konsekuensinya: mencintai dan mengikutinya [3:31-32].
5. Iman kepada Hari Akhir [3:185]. Konsekuensinya: mempersiapkan diri untuk menghadapiNya.
6. Iman kepada Takdir [22:7]. Konsekuensinya: berprinsip bahwa "Janganlah kita mempersoalkan apa-apa yang Allah ingin lakukan terhadap kita, tetapi kita harus melakukan apa-apa yang Allah ingin dari kita.”

REFERENSI
• Paket BP Nurul Fikri, Al-Iman
• DR. Muhammad Na'im, Yang Menguatkan Yang Membatalkan Iman,
• Abdul Majid Al-Zandany ,dkk, Al-Iman.
Selengkapnya...