PAUS GALESIAM I adalah orang pertama yang mencetuskan peringatan
VALENTINE’S DAY tahun 496 M.
Peringatan tersebut diilhami oleh kebudayaan nenek moyang orang Romawi, yaitu pemujaan terhadap DEWA HEPERCUS (Dewa kesuburan padang rumput dan ternak) dan DEWA FAUNUS (Dewa Alam Semesta) yang jatuh pada tanggal
15 Februari hingga abad ke 4M.
Pemujaan tersebut dirayakan dengan penyembelihan hewan dan anjing. Para Pemuda yang mengikuti Upacara Sakral tersebut mengoleskan keningnya dengan darah sembelihan tadi, dan mereka membuat cambuk dari kulit kambing untuk
Mencambuki wanita yang dijumpai saat mengelilingi bukit Falatine.
Pada masa Kaisar CONSTANTINE (280-337M) upacara tersebut dirubah
dengan memberi kesempatan kepada Gadis-gadis untuk menyampaikan pesan mereka di sebuah jambangan besar, lalu diambil oleh para pemuda yang selanjutnya mereka berpasangan dan berdansa semalaman suntuk dengan diakhiri
Perzinahan –naudzubillahi minzalik !!-
Pada tahun 496M, upacara ini ditetapkan kemudian menjadi upacara perayaan
VALENTINE’S DAY
yang dikenal sekarang ini, dan tanggal peringatannyapun diubah dari tanggal
15 Februari menjadi 14 Februari bertepatan dengan hari
digantungnya SANTO VALENTINE.
Pesan RISMANETAS (Remaja Islam SMAN 6 TANGERANG SELATAN) :
Setelah kamu-kamu tahu asal usul Valentine’s Day, alangkah bodohnya bila
Seorang yang berpredikat Muslim ikut-ikutan pada
perilaku budaya jahili kaum kafir dan Musyrik Tersebut.
Firman Allah SWT:
”Katakanlah (hai Muhammad), jika kamu benar-benar mancintai Allah,
maka ikutilah aku (Muhammad),niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Katakanlah, taatilah Allah dan RosulNya, jika kamu berpaling,
Maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang kafir”.
(QS 3/Ali Imron: 31-32)