Jumat, 25 November 2011

HARI GURU

Guru...
25 November merupakan hari jadi guru di indonesia, guru adalah manusia yang luar biasa karena darinya terciptalah generasi yang berkarakter, generasi yang pada dirinya ada IMAN DAN ILMU ...
Perhatikan bait syair gubahan ini, disenandungkan saat awal perkenalan mengajar sebagai sebuah hadiah CINTA dari seorang guru pada siswanya

MARS SISWA SEJATI

kami ada di sini
demi ridho ilahi
saling berkasih sayang
untuk saling berbagi
kami mengubah diri
jadi siswa sejati
iman, ilmu
ada dalam diri

Proses selanjutnya yang dilakukan adalah
1. Keteladanan
2. Pembiasaan
3. Nasehat dan pengajaran
4. Hadiah ganjaran
5. Sangsi tegas dari sebuah pelanggaran


Kepribadian Pendidik

Kepribadian seorang pendidik sangat berpengaruh pada orang-orang yang dididiknya. Sifat, tabiat, atau karakter seorang pendidik (Penguasa/ Pejabat/ Pemimpin/ Orang tua/ Guru) akan menentukan sekali corak hasil didikannya. Proses pendidikan dan pembinaan menghendaki adanya keteladanan yang dapat dicontoh langsung oleh orang yang mengikutinya.
Sebagai contoh, pribadi Rasulullah saw yang sempurna itu menurun kepada para sahabatnya. Kendati generasi sahabat rasulullah bukan terdiri dari orang-orang sempurna, tetapi masing-masing memiliki keistimewaan yang khas. Tentu saja keistimewaan ini berpadu pada pribadi Rasulullah yang menjadi muara (sumber) kebenaran dan kebaikan.
Sifat Rasulullah saw yang senantiasa benar (shidq) terutama diwarisi oleh abu Bakar ra sehingga beliau diberi gelar Ash Shiddiq oleh Rasulullah. Sifat Rasulullah yang tegas dan senantiasa mempu membedakan yang hak dari yang bathil terutama diwarisi oleh Umar bin Khattab ra sehingga Umar dijuluki dengan Al Faruq. Ali bin abi Thalib Karamallahu Wajhah terutama mewarisi keluasan ilmu dan keberanian Rasulullah. Sedangkan watak kedermawanan Rasulullah menonjol pada pribadi sahabat Ustman bin Affan ra.
Semua keutamaan sifat para sahabat di atas berakar pada menjadikan Rasulullah sebagai teladan, Allah berfirman:
Sungguh telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi mereka yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah dan hari akhirat, dan banyak mengingat Allah. (QS.Al Ahzab/33:21)

Sebagai teladan, Rasulullah mempunyai kelaikan yang mumpuni. Pribadi Rasulullah yang mempesona sudah diketahui ummat manusia di seluruh dunia. Sejarah tidak dapat memungkiri bahwa dalam kurun waktu tertentu di muka bumi ini pernah hadir manusia utama kekasih Allah, pilihan Rabbul ‘Alamin, Muhammad saw. Inilah pribadi tercinta dalam hidup ummat Islam sedunia. Allah berfirman:
Nun, demi pena dan apa yang semua mereka tulis. Berkat ni’mat Rabbmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS.Al Qalam/68:1-4)

Ketika Aisyah ra diminta menjelaskan tentang hakikat yang menjadi sumber dari kemuliaan budi pekerti Rasulullah ini, beliau menjawab: adalah akhlak Rasulullah itu Al Quran. (HR.Bukhari-Muslim)
Rasulullah merupakan contoh konkrit bagi pribadi qur-ani yang pantas diikuti oleh setiap pendidik. Seluruh sifat, sikap, dan tindakan beliau mencerminkan kepribadian yang ideal. Para sahabat Rasul adalah manusia dengan kemampuan terbatas namun dengan menteladani kepribadian Rasulullah mereka tampil dengan sifat-sifat utama. Tentu saja sifat utama ini merupakan bagian dari keseluruhan sifat mereka yang baik. Selama seseorang mengikuti kepribadian Rasulullah dengan ikhlas, ia akan memiliki pribadi mulia.
Bagi para pendidik tiada teladan yang lebih tepat selain Rasulullah saw. Namun untuk mengikuti karakter khas yang menjadi kecenderungan dan bakatnya, mereka dapat pula menteladani salah seorang sahabat beliau. Untuk membandingkan sejauh mana sifat-sifat keutamaan telah tertanam dalam diri kita, hendaknya kita bercermin dengan kepribadian para sahabat Rasulullah Ridwanullah alaihim.

REFERENSI:
 Abduh Rabbani, Aktivis Harokah Dambaan Umat, Pustaka Al Bayinah, 1993, dan berbagai sumber

1 komentar: